Monday, November 28, 2011

Tulisan II Franchise

PIZZA HUT♥ 



Sejarah Berdirinya Pizza Hut
Pizza Hut adalah sebuah chain restaurant (restorant berantai) dan waralaba (franchise) makanan internasional yang berpusat di Addison, Texas, USA. Pizza Hut menawarkan pizza dalam berbagai jenis beserta berbagai makanan yang lain yaitu pasta, iga sapi, bread stick, dan garlic bread.
Perusahaan ini didirikan pada 1958 oleh dua mahasiswa, Dan dan frank carney di wichita kansas Dia dibeli oleh PepsiCo, Inc. pada 1977. Pizza Hut sekarang ini merupakan restoran pizza berantai terbesar di dunia, dengan hampir 34.000 restoran, kios pengantaran-ambil ke luar di lebih dari 100 negara.
Pizza Hut hadir di Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 1984, dan merupakan restoran pizza pertama di Indonesia. Saat ini, Pizza Hut sudah dapat ditemui mudah di kota-kota besar di seluruh Indonesia.

Awal Memulai Bisnis Pizza Hut 
Pada tahun 1958, Frank & Dan Carney memulai usaha menjajakan pizza dari toko milik keluarganya.  Sasaran mereka saat itu adalah memperoleh uang guna membayar biaya sekolah mereka.  Sembilan belas tahun kemudian Frank Carney menjual 3.100 outlet “Pizza Hut” senilai USD 300 juta.

Carney sering memberikan nasehat yang kurang lazim kepada mereka yang baru memulai usaha, kira-kira begini:”Saya pernah menjalani kira-kira limapuluh jenis usaha yang berbeda-beda dan hanya limabelas diantaranya yang tergolong sukses.  Itu artinya, rata-rata keberhasilan saya adalah tigapuluh persen”
Inti yang ingin disampaikan oleh Frank adalah:”Anda perlu terus menerus mengayunkan pukulan (baseball) jika ingin berhasil memukul dan bahkan lebih penting lagi adalah melangkah mundur ketempat semula setelah pukulan Anda meleset.

Carney mengatakan bahwa Pizza Hut sukses karena ia selalu belajar dari kekeliruan-kekeliruannya.  Misalnya upaya ekspansi di Oklahoma City mengalami kegagalan, namun kemudian membuatnya menyadari betapa pentingnya faktor lokasi dan dekorasi.  Ia sungguh-sungguh belajar dari setiap kesalahannya.  Ketika penjualannya di New York merosot tajam, muncul gagasan inovatif memasarkan pizza tebal yang agak keras di bagian luarnya dan ternyata sukses luar biasa.  Ketika toko-toko pizza lainnya mulai menggerogoti pangsa pasarnya, Frank menanggapinya dengan memperkenalkan menu baru “Pizza ala Chicago” dan sukses pula.  Faktanya Carney sering gagal, namun dalam setiap kegagalan ia mampu mengubahnya menjadi keberhasilan.

Kegagalan adalah pengalaman yang pernah kita semua mengalaminya.  Pertanyaannya adalah: “Apakah Anda akan membiarkan kegagalan itu menjatuhkan Anda atau sebaliknya malah mendorong Anda untuk meraih sukses?”  Jika Anda melakukan seperti yang dilakukan Carney, Anda akan menggunakan kegagalan-kegagalan Anda sebagai pengalaman belajar.

”Untuk meraih kemenangan, Anda harus belajar kalah”,  kedengarannya seperti nasehat yang aneh, tapi orang yang mengucapkannya itu telah meraup USD 300 juta.

Konsep Restorant
Pizza Hut mempunyai beberapa konsep restoran. Mulai dari restoran yang hanya bisa makan di tempat (Dine In), yang tidak mempunyai layanan pengantaran. RBD (Restaurant Based delivery) yang menyediakan layanan pengantaran, dine in (makan di tempat) atau pun pesan ambil (carry out). Namun kebanyakan toko baru merupakan konsep DEL/CO yang menyediakan hanya layanan pengantaran (delivery)dan pesan-ambil (carry out). Dan di Indonesia sendiri kebanyakan berkonsep RBD. Di Surabaya, lokasi Pizza Hut tersebar di berbagai wilayah Surabaya. Kebanyakan dapat dijumpai di Mall - mall dan pusat perbelanjaan. Ataupun merupakan restoran tersendiri seperti di jalan Kertajaya dan Mulyosari yang merupakan lokasi object analisis kami.

Omzet Perusahaan
Omzet perusahaan franchise pizza hut  yang dihitung hanya dari 9 outletnya saja sudah meraup Rp 600 juta- 1 Milyar setiap hari.. apalagi kini pizza hut sudah memiliki outlet diseluruh cabang negeri ini.. itu hanya di Indonesia.. Bagaimana jika outlet digabungkan yang ada diseluruh dunia ini..

Keuntungan sistem franchise bagi Pizza Hut:
  • Jaringan yang memberikan kemudahan karena keseragaman, daya pembelian , kekuatan advertising, prasarana, dsb.
  • Pengembang bisnis yang tidak terlalu mahal dibanding chain-store karena beban investasi ditanggung oleh kedua belah pihak, franchisor dan franchisee.
  • Pengembangan yang tentunya memakan waktu lebih singkat.
  • Kerjasama antar wirausahawan independen seperti franchisor dan franchisee sangatlah efektif karena franchisee yang terseleksi adalah mereka yang mau bekerja keras, mau menginvestasi waktu lebih dan mengelola bisnisnya lebih serius daripada pegawai biasa.
  • Percepatan perluasan usaha, dengan modal relatif rendah
  • Efisiensi dalam meraih target pasar melalui promosi bersama
  • Terbentuknya kekuatan ekonomi dalam jaringan distribusi
  • Menggantikan kebutuhan personel Franchisor dengan para operator milik Franchisee (slim organization)
  • Pemilik outlet bermotivasi tinggi karena menyangkut pengembalian investasi dan keuntungan usaha

Dampak Positif Franchise
·         Franchising saat ini populer bagi usaha kecil dan menengah karena franchisor
menawarkan keuntungan, bantuan managerial dan pemasarannya bagi pengusaha
yang bersedia menjualkan produk dan jasa franchisor.


·         Franchisor akan melakukan pelatihan secara berkala kepada pegawai franchisee
sehingga standard operasional dan mutu produk serta jasa sesuai dengan standard
franchisor

·         Franchisee akan mempunyai keuntungan pengalaman mengakses management
skills dari suatu bisnis besar.

·         Franchisee tak usah memulai bisnisnya dari nol karena bisnis franchisor sudah
terkenal dan mempunyai pasar.

·         Franchisee mempunyai peluang untuk berkembang cepat.




Dampak Negatif Franchise

·         Biaya startup cost yang tinggi, karena selain kebutuhan investasi awal, franchisee
harus membayar pembelian franchise yang biasanya cukup mahal.

·         Franchisee tidak bebas mengembangkan usahanya karena berbagai peraturan yang
diberikan oleh franchisor.

·         Franchisee biasanya terikat pada pembelian bahan untuk produksi untuk
standarisasi produk /jasa yang dijual.

·         Franchisee harus jeli dan tidak terjebak pada isi perjanjian dengan franchisor,
karena bagaimanapun biasanya perjanjian akan berpihak kepada prinsipal /
franchisor dengan perbandingan 60:40

 DIKUTIP DARI :
www.google.com 

Friday, November 11, 2011

Tulisan I (SoftSkills)


CARA MEMBANGUN PERUSAHAAN
Secara umum ada tiga cara untuk memasuki perusahaan dan menjadikannya sebagai hak milik.Ketiga cara tersebut adalah :
    • ·         Membeli perusahaan yang telah dibangun
    • ·         Memulai Perusahaan Baru
    • ·         Membeli hak lisensi (Franchising/waralaba)

1. Membeli perusahaan yang telah dibangun (Buying)
Membeli perusahaan yang telah dibangun dapat memberikan sejumlah keuntungan bagi pihak pengambil alih seperti terkait dengan lokasi perusahaan, evaluasi kinerja perusahaan, efisiensi usaha/waktu, maupun efisiensi dalam biaya pendirian.
Pada umumnya, seseorang lebih memilih membeli perusahaan yang telah dibangun daripada membangun perusahaan baru karena mereka sudah berpengalaman dan berdasarkan fakta yang ada dirasakan bahwa lokasi perusahaan telah terjamin dan menguntungkan. Jadi, menghemat biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk kelayakan lokasi.
Dalam kaitannya dengan pengambilalihan atas pertimbangan kinerja perusahaan, tentunya pihak pengambil alih telah memperhitungkan kemampuan perusahaan atas dasar catatan-catatan pelaksanaan yang nyata yang dipelajari sehingga dapat dilakukan penilaian tentang kesehatan perusahaan (misalnya catatan mengenai utang pajak, laporan keuangan yang diaudit, pembukuan penjualan, urusan dengan pengadilan, dan sebagainya).
Dengan mengambil alih perusahaan yang telah dibangun, berarti telah tersedia modal, teknologi, tenaga kerja, dan bahkan pelanggan. Bilamana ketersediaan semua itu disertai dengan kemampuan yang memadai, maka pelaksanaan operasi produksi dapat langsung dijalankan sesegera mungkin setelah pengambilalihan selesai. Dalam hal ini pihak pengambil alih tidak perlu lagi menunggu modal dan peralatan untuk memulai operasi seperti halnya pada perusahaan yang baru dibangun.
Biasanya, suatu perusahaan tersebut dijual karena pemiliknya ingin mengundurkan diri atau karena suatu kebutuhan mendesak. Pada kasus-kasus seperti ini, biasanya harga yang ditawarkan relatif lebih murah, sehingga pengambilalihan dapat berarti suatu penghematan.

Empat hal kritis untuk menganalisis perusahaan yang akan dibeli : 
  • ·         Alasan pemilik menjual perusahaan.
  • ·         Potensi produk dan jasa yang dihasilkan.
  • ·         Aspek legal yang dimiliki perusahaan.
  • ·         Kondisi keuangan perusahaan yang akan dijual.
Keuntungan membeli perusahaan yang sudah ada
  • ·         Perusahaan yang sudah sukses dapat terus sukses 
  • ·         Perusahaan yang sudah ada mungkin ada pada lokasi terbaik
  • ·         Karyawan dan pemasok sudah ada
  • ·         Peralatan sudah terpasang & kapasitas produktif telah diketahui
  • ·         Persediaan dan fasilitas pembelian kredit sudah ada
  • ·         Pemilik baru dapat langsung menjalankan perusahaannya
  • ·         Pemilik baru dapat memanfaatkan pengalaman  sebelumnya
  • ·         Pembiayaan yang lebih mudah
  • ·         Harga Murah
Kerugian membeli perusahaan yang sudah ada

  • ·         Pemilik lama mungkin telah menciptakan citra buruk
  • ·         Karyawan yang diwariskan oleh perusahaan mungkin tidak sesuai
  • ·         Lokasi perusahaan mungkin tidak sesuai lagi
  • ·         Peralatan dan fasilitas mungkin sudah usang dan tidak efisien
  • ·         Perubahan dan inovasi sulit diterapkan
  • ·         Persedian mungkin sudah ketinggalan atau kadaluarsa
  • ·         Piutang usaha nilainya mungkin lebih rendah daripada yang tertulis
  • ·         Harga perusahaan mungkin terlalu mahal
  •  
Contoh :
·         Yahoo membeli perusahaan layanan web mobile asal Indonesia yaitu koprol.com
·         Tahun 1999 BDN (Bank Dagang Indonesia) membeli Bank Susila Bakti
·         Trans TV membeli TV 7, yang kini menjadi Trans 7

2. Memulai Perusahaan Baru (Starting)
Yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide, organisasi dan manajemen yang dirancang sendiri. Memulai perusahaan baru akan merupakan upaya yang menguntungkan bilamana tak ada kemungkinan membeli perusahaan yang sudah dibangun atau pembelian perusahaan yang sudah ada itu di perhitungkan tidak menguntungkan (karena perusahaan yang akan di ambilalih dinilai tidak sehat, operasionalnya tidak efisien, pasarnya tidak memadai, pekerjaannya tidak kompeten, peralatan dan teknologinya sudah ketinggalan zaman, dan sebagainya). Pembuatan perusahaan baru memungkinkan pemilik untuk memilih lokasi, seleksi dalam rekrutmen tenaga kerja, pemilihan merek dagang, teknologi, jenis peralatan, dan sebagainya.

Contoh :
  • ·         Hotel Hilton
  • ·         Hotel Sultan
  • ·         General Electric
  • ·         IBM
  • ·         PT Astra International Tbk
3 Pembelian Hak Lisensi  (Franchising/Waralaba)
Pembelian hak lisensi (franchising) dapat merupakan suatu keuntungan tersendiri karena adanya kerjasama antara si pembeli hak lisensi (franchisee) dengan pihak yang hak lisensinya di beli (franchisor). Dalam franchising terjadi hubungan bisnis yang berkesinambungan antara franchisee dengan franchisor. Franchising merupakan suatu persatuan lisensi menurut hukum antara suatu pabrik (manufakturing) atau perusahaan yang menyelenggarakan, dengan penyalur (dealer) untuk melaksanakan kegiatan.
System waralaba (franchising) sendiri di mulai dengan apa yang disebut “product franchise”(Waralaba Produk), yang lebih merupakan usaha keagenan seperti keagenan Mesin Jahit Singer,Keagenan Sepatu Bata, dan sejenisnya.




(1) Tipe-tipe Franchising


·         1.Trade name franchising
Dalam hal ini, franchise memperoleh hak untuk memproduksi.
·         2.Product distribution franchising
Dalam hal ini, franchisee memperoleh hak untuk distribusi di wilayah
tertentu, misalnya soft drink, cosmetics.
·         3.Pure Franchising/Business format
Dalam hal ini franchisee memperoleh hak seluruhnya, mulai dari
trademark, penjualan, peralatan, metode operasi, strategi pemasaran,
bantuan manajemen dan teknik, pengendalian, kualitas, dan lain-lain.

(2) Keuntungan dan Kerugian Franchising
Keuntungan bisnis franchising ditnjukkan oleh:

1.         Pengalaman dan faktor sukses
2.         Bantuan keuangan dari franchisor
3.         Brand name dan reputasi
4.         Bisnis sudah terbangun
5.         Standarisasi mutu
6.         Biaya produksi rendah
7.         Kesiapan manajemen
8.         Bantuan manajemen dan teknik
9.         Profit lebih tinggi
10.       Perlindungan wilayah
11.       Memperoleh manfaat market research dan product deveploment
12.       Risiko gagal kecil
13.       Franchisor memberikan bantuan berupa:
§  Pelatihan manajemen dan staf serta rekrutmen karyawan
§  Pemilihan dan pengkajian lokasi
§  Rancangan fasilitas dan rencana bangunan
§  Spesifikasi peralatan dan produk
§  Dukungan promosi dan iklan
§  Bantuan pada pembukaan franchise
§  Bantuan dalam pendanaan
§  Pengawasan yang berlanjut

Kerugian-kerugian franchising :
·         Program pelatihan franchisor terkadang jauh dari harapan
·         Franchisor hanya sedikit memberikan kebebasan
sebelum telah disinggung bahwa franchising memberikan keuntungan bagi franchisee maupun franchisor.

Secara umum keuntungan bagi franchisor adalah:


·         Usaha berkembang dengan investasi kecil
·         Adanya pengembangan outlet
·         Memperoleh orang yang lebih gigih
·         Diskon yang diperoleh dari skala ekonomi
·         Memperoleh masukan yang lebih customerized
Contoh :
  • ·         Ayam goreng Ny. Suharti
  • ·         Es teller 77
  • ·         Holland Bakerry
  • ·         KFC
  • ·         Texas Fried Chicken
  • ·         MC Donald
  • ·         A & W
  • ·         Wendys
  • ·         Hoka-Hoka Bento
  • ·         O La La.
 DIKUTIP DARI :
http://tiaralenggogeni.wordpress.com/2010/11/11/kewiraswastaan-dan-perusahaan-kecil/ 
http://www.e-dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/view&id=273&uniq=2633
 http://www.ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=914:membeli-perusahaan-yang-sudah-ada&catid=62:manajemen-risiko&Itemid=85