Siapakah Pak Mansyur?
Dia bukan seorang pemegang rekor dunia, bukan juga seorang inspirator
hebat yang biasa didaulat sebagai pembicara di hotel-hotel mewah,
apalagi salah seorang anggota DPR yang belakangan santer dengan alamat email palsunya.
Pak Mansyur hanyalah seorang penjual kerupuk keliling, dia juga seorang ayah dari anak-anaknya dan suami dari istrinya.
Lalu apa hebatnya seorang Mansyur, sehingga saya menyempatkan untuk menulis di blog pribadi?
Dia adalah seorang manusia yang kuat & berani menjalani hidup,
padahal matanya tidak bisa melihat secara permanen. Kekuatan dan
kelebihannya melebihi para pemegang rekor dunia, bagaimana tidak, dengan
kebutaannya dia kuat menjalani hidup ditengah-tengah cercaan, hinaan
orang-orang disekitarnya, dia berani membina rumah tangga dengan
berjualan kerupuk untuk menafkahi keluarganya.
Setiap hari Pak Mansyur berkeliling jualan kerupuk dari rumahnya ke daerah Ciputat-Bintaro sampai ke Pamulang.
Saya sendiri tidak habis pikir.
Sebetulnya dengan keterbatasannya itu, Pak Mansyur bisa saja menjadi
pengemis, cukup duduk di perempatan, simpan topi di depan, lalu menunggu
uang dari orang-orang lewat yang kasihan dengan dia.
Namun apa yang dia katakan, tak sedikitpun ada keinginan menjadi pengemis. Wow luar biasa.
Ah sayang, saya hanya bisa menonton “Ketemu Pepeng” tidak lebih dari
sepuluh menit, padahal ada beberapa orang inspiratif seperti Pak Mansyur
yang ditampilkan disana.
***
Ternyata orang-orang seperti Pak Mansyur ini ada di sekeliling kita, dan jumlahnya cukup banyak.
Setiap hari saya melewati gerobak seorang nenek penjual kupat sayur,
dia berjualan ditemani salah seorang sanak keluarganya. Wajahnya yang
sudah keriput dan agak bongkok tetap mau berjualan dan enggan untuk
menggantungkan hidupnya kepada orang lain.
Hampir setiap hari saya dihadapkan pada orang-orang tua yang hidupnya
penuh perjuangan, bisa jadi mereka memiliki fisik yang lemah, namun
tidak dengan mentalnya.
Mereka bukan orang-orang terhormat yang duduk manis di Gedung DPR,
namun mereka mengajarkan kita untuk menjadi orang terhormat di mata
Allah SWT.
Mereka bukan penulis hebat yang mampu membawa suasana pembacanya, namun mereka orang-orang yang mampu memberikan teladan untuk mensyukuri hidup.
dikutip dari :
http://www.inspiratif.com/belajar-hidup-dari-pak-mansyur/
No comments:
Post a Comment